BRICS

Dunia saat ini sedang mengalami perubahan besar dalam ekonomi dan politik. Beberapa negara berkembang mulai tumbuh pesat dan berusaha mengurangi dominasi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Salah satu bentuk kerja sama yang muncul dari perubahan ini adalah BRICS—aliansi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Kelompok ini dibentuk untuk memperkuat kerja sama ekonomi, mendukung pembangunan negara anggotanya, dan menciptakan sistem global yang lebih adil. Dengan populasi besar dan ekonomi yang terus berkembang, BRICS ingin memberikan alternatif bagi negara berkembang yang selama ini bergantung pada lembaga seperti IMF dan Bank Dunia.

Di artikel ini, kita akan membahas apa itu BRICS, tujuannya, tantangannya, dan dampaknya bagi dunia.

Apa itu BRICS?

BRICS adalah akronim untuk aliansi lima negara berkembang: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan politik serta menciptakan keseimbangan dalam tatanan dunia yang selama ini didominasi oleh negara-negara Barat.

BRICS pertama kali dibentuk pada 2009 oleh empat negara (BRIC) dan pada 2010 Afrika Selatan bergabung, mengubah nama aliansi ini menjadi BRICS.

Tujuan BRICS: Menata Kembali Tatanan Ekonomi Global

BRICS memiliki beberapa tujuan strategis yang mendorong kerja sama lintas negara, yaitu:

Kerja Sama Ekonomi:

Mendorong perdagangan dan investasi antaranggota, termasuk penurunan hambatan perdagangan.

Reformasi Lembaga Keuangan Global:

BRICS berupaya mendesak perubahan di lembaga seperti IMF dan Bank Dunia agar lebih inklusif terhadap negara berkembang.

Pendekatan Multipolar:

Dalam urusan politik, BRICS mendukung pendekatan multipolar untuk mengurangi dominasi negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Pembangunan Berkelanjutan dan Teknologi:

BRICS aktif mendukung inovasi dan energi terbarukan, sambil mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.

Lembaga dan Inisiatif Utama BRICS

BRICS telah membentuk beberapa lembaga dan inisiatif penting yang berperan dalam memperkuat kerja sama mereka, antara lain:

1. New Development Bank (NDB)

Didirikan pada 2014, NDB adalah bank pembangunan yang bertujuan memberikan pendanaan infrastruktur kepada negara anggota dan negara berkembang lain. Bank ini merupakan alternatif dari Bank Dunia dan IMF.

2. Cadangan Valuta Asing Kontingensi (CRA)

CRA adalah fasilitas cadangan yang membantu negara anggota menghadapi krisis likuiditas dan menjaga stabilitas keuangan mereka.

3. KTT Tahunan BRICS

KTT BRICS adalah pertemuan tahunan yang mempertemukan para pemimpin negara anggota untuk membahas isu global dan memperkuat kerja sama lintas sektor.

Tantangan dan Kesenjangan dalam BRICS

Meskipun memiliki tujuan bersama, BRICS menghadapi berbagai tantangan:

Perbedaan Kepentingan:

Setiap negara anggota memiliki kebijakan ekonomi dan politik yang berbeda, yang kadang menyulitkan koordinasi.

Ketegangan Geopolitik:

Ketegangan antara India dan China sering menjadi penghalang bagi kerja sama yang lebih erat.

Dominasi Ekonomi China:

Kesenjangan kekuatan ekonomi antaranggota, di mana China memiliki ekonomi terbesar, menciptakan ketidakseimbangan dalam aliansi.

Keterbatasan Pengaruh Politik:

Meski BRICS berusaha menyaingi kelompok seperti G7, mereka belum memiliki pengaruh politik yang sebanding.

Dampak dan Pengaruh BRICS di Dunia Global

BRICS berperan penting dalam menciptakan keseimbangan baru dalam politik dan ekonomi dunia. Beberapa pengaruh signifikan BRICS adalah:

Diversifikasi Investasi:

BRICS memberi negara berkembang alternatif pendanaan yang lebih adil.

Mempercepat Multipolaritas:

Dengan menantang dominasi negara Barat, BRICS mendorong tatanan dunia yang lebih inklusif.

Kerjasama Selatan-Selatan:

BRICS memperkuat hubungan antar negara berkembang dalam bentuk kerja sama ekonomi dan sosial.

BRICS dan Masa Depan: Potensi Perluasan Aliansi

Seiring berkembangnya kekuatan ekonomi negara anggota, BRICS membuka peluang untuk menambah anggota baru. Hal ini menunjukkan ambisi aliansi ini dalam menciptakan koalisi global yang lebih luas.

Potensi masuknya negara seperti Argentina, Iran, atau negara berkembang lainnya bisa memperkuat pengaruh BRICS dalam jangka panjang.

Kesimpulan

BRICS adalah aliansi ekonomi dan politik yang memiliki peran penting dalam menata ulang tatanan dunia. Meskipun menghadapi tantangan, BRICS telah berhasil memperkuat kerja sama antaranggota dan menciptakan alternatif bagi negara berkembang. Dengan terus berkembangnya peran BRICS, aliansi ini diprediksi akan semakin signifikan dalam membentuk masa depan geopolitik dunia.

Moh Zainul Wafa, Mahasiswa UINSUKA

Jangan lewatkan informasi dan konten menarik dari kami! Ikuti saluran WhatsApp kami sekarang untuk mendapatkan update eksklusif. Klik di sini untuk bergabung