Haji Haryanto: Lahir dan Latar Belakang Keluarga

Haji Haryanto, yang dikenal luas sebagai pendiri PO Haryanto, lahir pada 17 Desember 1959. Ia merupakan purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir sebagai kopral kepala. Sebagai anak keenam dari sebelas bersaudara, Haryanto tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Muhammad Sipan, adalah buruh tani serabutan yang juga bekerja di pasar untuk memisahkan daging dan tulang ikan. Sementara itu, ibunya, Sutami, adalah seorang pedagang kecil.

Sebagai anak laki-laki tertua dalam keluarga, Haryanto memikul tanggung jawab untuk membantu perekonomian keluarga. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah mencari rumput untuk dijual demi membantu kebutuhan keluarga sebelum berangkat sekolah.

Haryanto melanjutkan pendidikan ke Sekolah Teknik Negeri, yang saat ini setara dengan SMK. Meski berasal dari latar belakang sederhana, ia memiliki impian besar untuk menjadi tentara. Demi mewujudkan mimpinya, Haryanto melakukan berbagai pekerjaan seperti berjualan es lilin keliling untuk menambah penghasilan.

Perjalanan Karier: Dari Tentara hingga Pengusaha

Karier Militer
Lulus dari Sekolah Teknik Negeri pada 1977, Haryanto belum bisa langsung mengejar impian menjadi tentara karena keterbatasan ekonomi. Baru pada 1979, ia berhasil bergabung dengan Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad di Tangerang, Jawa Barat. Haryanto juga mendapatkan pelatihan di Bandung sebagai pengemudi kendaraan militer berat seperti tank.

Pada 1982, ia melanjutkan pendidikan di Secata, Gombong, Kebumen, dan berhasil naik pangkat dari prajurit dua menjadi prajurit satu. Setelah mencapai mimpinya menjadi tentara, Haryanto memutuskan pensiun dini pada tahun 2000 untuk fokus pada bidang lain.

Mendirikan PO Haryanto

Haryanto menikahi Suheni pada tahun 1982. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak, yaitu Rian Mahendra dan Agus Hartopo. Meski menjadi prajurit, kehidupan keluarga Haryanto tidak berlimpah kemewahan. Mereka tinggal di rumah kontrakan, dan Haryanto harus mencari penghasilan tambahan.

Ia memulai bisnis kecil-kecilan, seperti menjadi sopir angkot dan agen tiket bus. Pada 2002, Haryanto mendirikan Perusahaan Otobus (PO) Haryanto dengan modal 6 unit bus hasil pinjaman bank. Rute awalnya adalah Cikarang—Cimone. Namun, bisnis ini tidak langsung sukses. Haryanto memutar otak dan beralih ke rute antarkota antarprovinsi seperti Jakarta—Kudus, Jakarta—Pati, dan Jakarta—Jepara.

Bisnisnya terus berkembang seiring waktu, dan PO Haryanto mulai merambah rute lain, seperti Jakarta—Pamekasan—Sumenep dan Jakarta—Solo—Ponorogo. Pada 2021, PO Haryanto memiliki hampir 300 unit bus dengan mesin dari Mercedes-Benz dan Hino serta karoseri Adi Putro.

Prinsip dan Sosok Haryanto sebagai Pengusaha

Haji Haryanto dikenal sebagai pengusaha sukses yang tetap peduli terhadap karyawannya. Ia sering memberikan santunan kepada anak yatim, mengumrahkan karyawan, serta mendorong pekerja muslim untuk tidak meninggalkan salat. Kombinasi kerja keras, kepedulian, dan keimanannya menjadikan Haryanto sosok inspiratif bagi banyak orang