Dumonduh.com - Di era informasi seperti sekarang, kemampuan membaca cepat saja tidak cukup. Untuk memahami suatu topik secara mendalam dan menyeluruh, seseorang perlu menguasai teknik membaca tingkat lanjut yang disebut membaca sintopis atau syntopical reading. Teknik ini bukan hanya tentang memahami satu buku, melainkan tentang membandingkan dan mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber sekaligus. Artikel ini akan mengupas secara lengkap apa itu membaca sintopis, manfaatnya, langkah-langkahnya, serta tips agar teknik ini bisa diterapkan secara efektif.

Apa Itu Membaca Sintopis?

Membaca sintopis, atau syntopical reading, adalah teknik membaca yang melibatkan beberapa buku atau sumber bacaan sekaligus untuk membahas satu topik tertentu. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Mortimer J. Adler dalam bukunya How to Read a Book. Dalam metode ini, pembaca tidak hanya membaca secara pasif, tetapi aktif melakukan analisis, perbandingan, dan sintesis dari berbagai pandangan yang ditemukan dalam setiap buku.

Membaca sintopis sering digunakan dalam studi akademik, penelitian ilmiah, atau oleh pembaca serius yang ingin mengembangkan pemahaman kritis terhadap suatu isu.

Perbedaan dengan Teknik Membaca Lain

Untuk memahami keistimewaan membaca sintopis, mari bandingkan dengan beberapa jenis membaca lainnya:

  • Membaca elementer: Membaca dasar untuk memahami kata dan kalimat.

  • Membaca inspeksional: Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum isi buku.

  • Membaca analitis: Membaca satu buku secara mendalam dan kritis.

  • Membaca sintopis: Membaca beberapa buku sekaligus untuk mengkaji satu topik secara komparatif dan integratif.

Jadi, membaca sintopis merupakan level tertinggi dari kemampuan membaca.

Manfaat Membaca Sintopis

Menguasai teknik membaca sintopis memberikan berbagai keuntungan, di antaranya:

  1. Pemahaman yang mendalam
    Dengan membandingkan berbagai sudut pandang dari beberapa sumber, kita bisa memahami topik secara lebih utuh.

  2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
    Membaca sintopis mendorong kita untuk menilai, menyaring, dan menyimpulkan informasi secara aktif.

  3. Membentuk opini orisinal
    Setelah memahami berbagai perspektif, pembaca bisa merumuskan opini atau argumen sendiri yang lebih tajam dan berdasar.

  4. Mendukung penulisan ilmiah atau akademik
    Teknik ini sangat berguna untuk membuat kajian pustaka (literature review), artikel ilmiah, skripsi, atau tesis.

Langkah-langkah Membaca Sintopis

Berikut lima langkah penting dalam melakukan membaca sintopis:

1. Tentukan Topik atau Pertanyaan Sentral

Mulailah dengan pertanyaan yang ingin dijawab. Contohnya: "Bagaimana konsep keadilan menurut para filsuf klasik?"

2. Pilih dan Kumpulkan Sumber Bacaan

Cari buku, artikel, jurnal, atau esai dari berbagai penulis yang membahas topik tersebut. Semakin beragam sumbernya, semakin kaya perspektif yang bisa diperoleh.

3. Baca Secara Inspeksional Terlebih Dahulu

Lakukan pemindaian cepat untuk memahami struktur umum buku dan relevansi isinya terhadap topik yang dibahas.

4. Bandingkan dan Analisis Isi

Identifikasi poin-poin penting, persamaan, perbedaan, dan kontradiksi antar sumber. Catat argumen utama dari setiap penulis.

5. Sintesis dan Rumuskan Kesimpulan

Gabungkan semua informasi yang diperoleh untuk membentuk pemahaman menyeluruh. Rumuskan jawaban terhadap pertanyaan awal berdasarkan data yang sudah dikaji.

Tips Agar Sukses Membaca Sintopis

  • Gunakan catatan atau peta konsep untuk mencatat perbandingan antar sumber.

  • Gunakan software manajemen referensi seperti Zotero atau Mendeley agar referensi tetap rapi.

  • Mulailah dengan jumlah sumber yang sedikit jika baru mencoba (misalnya 3–5 buku), lalu bertambah seiring pengalaman.

  • Bersikap netral dan terbuka terhadap berbagai pandangan yang mungkin bertentangan.

  • Luangkan waktu khusus, karena membaca sintopis membutuhkan konsentrasi dan kedalaman berpikir yang lebih tinggi.

Contoh Penerapan Membaca Sintopis

Misalnya, Anda ingin meneliti pandangan tentang “manusia dalam pandangan filsafat”. Anda bisa membaca:

  • Nicomachean Ethics oleh Aristoteles (manusia sebagai makhluk rasional),

  • Leviathan oleh Thomas Hobbes (manusia sebagai makhluk egois),

  • Being and Time oleh Heidegger (manusia sebagai makhluk yang sadar akan keberadaannya).

Dengan membaca ketiga buku ini secara sintopis, Anda bisa membandingkan bagaimana konsep manusia berbeda di setiap zaman dan pemikiran.

Kesimpulan

Membaca sintopis adalah keterampilan tingkat tinggi yang sangat bermanfaat, terutama bagi pelajar, akademisi, penulis, dan siapa saja yang ingin memperluas wawasan secara mendalam. Dengan teknik ini, Anda tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga menjadi pemikir dan penalar yang mampu menilai dan menyimpulkan informasi dari berbagai sumber. Di tengah arus informasi yang deras, kemampuan ini adalah aset yang sangat berharga.