Dumonduh.com - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meresmikan sebanyak 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) pada Senin, 21 Juli 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 103 koperasi akan difungsikan sebagai proyek percontohan.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyatakan bahwa pendirian Kopdes Merah Putih menjadi salah satu pendorong aktivitas ekonomi masyarakat daerah. Ia menambahkan, program ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan selama masa pemerintahan Presiden Prabowo. Strategi tersebut dikenal dengan nama “trisula pengentasan kemiskinan”, yang terdiri atas layanan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan sosial-ekonomi.
“Trisula itu diwujudkan dalam tiga program utama: Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih,” jelas Hasan.
Program Kopdes Merah Putih dijalankan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang diterbitkan pada 27 Maret 2025. Tujuan utama dari program ini adalah membangun kekuatan ekonomi dari tingkat desa, mempercepat pemerataan pembangunan, serta mengurangi angka kemiskinan.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, pemerintah melibatkan 13 kementerian dan dua lembaga negara, serta kepala daerah di seluruh Indonesia mulai dari gubernur, bupati/walikota hingga kepala desa. Pasalnya, kemiskinan sering kali menjadi penghambat akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menyebut bahwa 103 koperasi percontohan akan menjadi acuan bagi koperasi lainnya yang sedang dalam tahap persiapan. Pemerintah menargetkan semua Kopdes dapat beroperasi secara penuh pada 28 Oktober 2025.
“Koperasi model ini akan dievaluasi operasionalnya terlebih dahulu. Sisanya menyusul secara bertahap. Harapannya, Kopdes Merah Putih tidak hanya berdiri, tapi benar-benar memberi manfaat langsung bagi warga,” tutur Adita.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan Kopdes Merah Putih dilakukan dengan tiga metode: membangun koperasi baru, mengembangkan koperasi eksisting, dan merevitalisasi koperasi lama. Koperasi ini akan memiliki berbagai unit usaha, antara lain penjualan sembako, layanan simpan pinjam, apotek dan klinik desa, gudang pendingin (cold storage), serta logistik distribusi.
“Melalui fasilitas ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, serta bisa memperoleh pinjaman tanpa harus terjerat rentenir,” lanjutnya. Ia juga menambahkan bahwa keberadaan klinik, tempat penyimpanan hasil pertanian dan laut, serta jalur distribusi logistik akan sangat membantu kehidupan masyarakat pedesaan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan bahwa peresmian akan dilakukan secara serentak di 103 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, sebagai lokasi percontohan. Acara peluncuran dijadwalkan dihadiri oleh seluruh kepala daerah dari 514 kabupaten/kota. Ia optimistis pembangunan seluruh Kopdes akan selesai pada 28 Oktober 2025.
Zulhas juga mengungkapkan bahwa Kopdes Merah Putih nantinya dapat mengelola potensi desa wisata hingga usaha penggemukan sapi. Selain itu, koperasi juga akan bertugas menjual barang kebutuhan pokok masyarakat, termasuk LPG 3 kg, pupuk bersubsidi, hingga beras.
“Akan ada banyak kegiatan ekonomi, dari peternakan, pertanian buah, hingga kerajinan lokal. Jika koperasi ingin menambah unit usaha lain, mereka harus memastikan dulu bisnis intinya berjalan stabil. Ini mencakup simpan pinjam, layanan keuangan seperti BRILink, apotek dan klinik, serta pengelolaan logistik,” terang Zulhas.
0Komentar