Wanita Harus Kuat! - Retno D.N.

Di balik tiap senyuman seorang wanita, sering terdapat cerita yang tak terucapkan — tentang hati yang bertahan, tentang keberanian yang diam-diam, tentang luka yang tak selalu terlihat. Dunia sering berkata bahwa wanita harus lembut, harus patuh, harus menjadi sosok yang “sempurna”. Namun, kenyataannya jauh lebih kompleks.

Sebagai anak perempuan, ia mungkin pernah diberi tahu bahwa pilihannya terbatas, bahwa suara kecilnya bisa dibungkam oleh anggapan-anggapan kuno. Sebagai istri, ia dituntut menjaga rumah tangga, meredam ego, menyerahkan sebagian dirinya demi kebahagiaan bersama. Sebagai ibu, ia menjadi pilar yang menopang mimpi anak-anaknya, sering di balik layar, sering tanpa pujian.

Namun wanita bukan hanya bayang-bayang yang berputar di balik ekspektasi orang lain. Ia adalah kekuatan yang tak terlihat, yang berdenyut di tengah tantangan kehidupan. Ia adalah pribadi yang mengangkat beban ganda: mengurus rumah dan bekerja, mendidik anak dan merajut karier, menjaga hati dan memperkuat mental. Dalam prosesnya, ia belajar bahwa menjadi kuat bukan berarti menutup air mata, tetapi mengizinkan diri menangis lalu bangkit kembali. Menjadi kuat bukan berarti selalu terlihat hebat, tetapi tetap berdiri meski angin kehidupan mencoba menggoyangkan.

Di buku ini, melalui halaman-halaman yang tertulis oleh Retno D.N., kita diajak untuk memahami: seorang wanita bukan sekadar peran yang ditetapkan oleh masyarakat. Ia memiliki hak untuk menentukan versi dirinya sendiri. Ia memiliki kekuatan untuk memilih, untuk berbicara, untuk bertindak. Ia memiliki tantangan — dari stereotip, dari kekerasan, dari ketidakadilan — namun juga memiliki potensi dan dampak yang sangat besar bagi keluarga, masyarakat, dan peradaban.

Semoga setiap pembaca — wanita atau pria — dapat memahami bahwa kekuatan wanita bukan hanya soal besar-kecilnya pencapaian, tetapi soal kesetiaan pada diri sendiri, soal memilih hidup dengan harga diri dan keberanian. Bahwa ketika wanita berdiri tegak, maka peradaban pun ikut berdiri, lebih adil, lebih manusiawi, lebih penuh harapan.

Mari kita menapaki bersama kisah-kisah dan refleksi yang diberdayakan dalam buku ini, agar kita semua dapat melihat: ya — wanita harus kuat, bukan sebagai slogan kosong, tetapi sebagai kenyataan hidup yang memberi harapan dan menghadirkan perubahan.