Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah tiga sahabat yang selalu bersama. Mereka adalah Kiko si kelinci, Bimo si beruang kecil, dan Lala si burung pipit. Walaupun bentuk tubuh dan kebiasaan mereka berbeda, mereka selalu rukun dan saling menolong.
Setiap pagi, Kiko suka berlari-lari kecil di padang rumput. Bimo lebih senang mencari madu di hutan, sedangkan Lala terbang berkeliling sambil bernyanyi riang. Mereka punya kebiasaan unik: setiap sore, mereka berkumpul di bawah pohon besar untuk berbagi cerita tentang hari mereka.
Suatu hari, desa mereka dilanda kemarau panjang. Rumput mengering, sungai mulai surut, dan banyak hewan kesulitan mencari makanan.
“Kalau begini terus, kita bisa kelaparan,” kata Bimo dengan wajah sedih.
“Aku bisa terbang jauh untuk mencari sumber air,” usul Lala.
“Aku bisa berlari cepat untuk mencari ladang hijau,” tambah Kiko.
“Dan aku akan membawa madu untuk kita bertiga supaya tetap punya tenaga,” kata Bimo dengan semangat.
Mereka pun sepakat bekerja sama. Lala terbang tinggi hingga menemukan sebuah danau kecil yang masih jernih. Kiko berlari menuju ladang jagung yang belum dipanen. Sementara itu, Bimo membawa madu dari sarang lebah yang ia temukan.
Dengan usaha dan kebersamaan, mereka berhasil mengumpulkan air, jagung, dan madu. Mereka pun membaginya bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk hewan-hewan lain di desa.
Sejak saat itu, semua hewan mengagumi persahabatan Kiko, Bimo, dan Lala. Mereka belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk saling membantu. Justru dengan bekerja sama, semua masalah bisa teratasi.
0Komentar